Buat Temans se - Profesi
Dunia Elektronika ini telah membimbing dan mengawalku sampai menjadi aku yang sekarang ini, pensiunan karyawan swasta yang punya keinginan untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada siapapun yang tertarik.
Tidak "wuah", tapi lumayan bisa mengantarku keusia kepala enam dengan empat anak dan dua cucu dalam kondisi yang layak.

Sunday, December 6, 2009

Memanen Energi Gelombang Radio

Industri penuai energi mengembangkan teknologi untuk memanfaatkan bermacam sumber daya Micro Power (tenaganya terukur dalam bilangan milliwatt), termasuk solar, vibration, thermal, dan energi Gelombang radio.
Energi Gelombang Radio
Penuai Energi Gelombang Radio mengkonversi gelombang radio menjadi sumber-daya DC, ini dilaksanakan dengan menerima gelombang radio melalui antena, mengkonversikan sinyal dan mengkondisikan tenaga outputnya.
Ada beberapa pendekatan dalam mengkonversi sinyal gelombang radio menjadi sumber-daya DC, tergantung parameter operasi yang dikehendaki seperti Tenaga , Efisiensi atau Tegangan. Banyaknya tenaga yang dihasilkan untuk memberdayai perangkat akhir tergantung dari beberapa faktor, termasuk besarnya pemancar gelombang radio, jarak dengan pemancar radio, penguatan antena dan efisiensi pesawat konversinya.
Sumber daya untuk penuai energi gelombang radio dapat dikelompokkan dalam tiga kategori: sumber daya yang memang diabdikan(intentional sources), sumber daya yang diantisipasi dari sumber2 disekeliling(anticipated ambient sources) dan sumber daya yang tidak dikenal atau seadanya dari sekeliling(unknown ambient sources).
Sumber daya Pengabdi. Sumber daya yang memang secara khusus diperuntukkan memberikan suplai dan kontrol penuh kepada Penuai energi, karena keberadaannya dan besar tenaganya dapat dikontrol dan direkayasa sesuai aplikasi. Aplikasi khusus biasanya membutuhkan tenaga pemancar yang lebih besar, untuk itu sumber daya pengabdi biasanya menghasilkan 4 W atau kurang, seperti yang umumnya digunakan untuk “Pembaca RFID”. Sumber daya pengabdi bisa dipakai untuk jaringan seperti WiFi router atau mobile base station dimana beberapa stasion melayani area cakupan yang luas. Mereka dapat dioperasikan sesuai kebutuhan aplikasi seperti mempertahankan simpanan energi untuk peralatan secara penuh atau memberi energi pada saat peralatan aktif saja atau memberi energi kontinyu berdasarkan jadwal atau permintaan..
Sumber daya Antisipatif. Sumber daya yang walaupun tidak bisa dikontrol tetapi tetap bisa diandalkan sebagai sumber daya dengan basis reguler maupun tidak tetap. Contoh dari jenis ini adalah konsentrasi pemakai ponsel pada tempat tertentu seperti terminal bis atau tempat2 yang biasa ramai orang berlalu-lalang. Diperkirakan ada 3.5 milyard pengguna GSM diseluruh dunia dan diprediksi akan mencapai 4 milyard pada tahun 2012. Tergantung pada besarnya energi yang dipancarkan dan banyaknya pengguna ponsel yang aktif disuatu area, akan menghasilkan tenaga dalam bilangan miliWatt. Contoh lain adalah bila disekitarnya ada pemancar radio, televisi dan pemancar lainnya.
Sumber daya tak dikenal atau seadanya. Sumber daya ini adalah yang sama sekali tidak direncanakan atau diantisipasi namun demikian masih bisa menghasilkan baik kontinyu maupun kadang-kadang.

Tenaga yang dapat dipakai dari penuaian gelombang radio ini umumnya dalam bilangan miliWatt atau microWatt tergantung dari batasan penggunaan tenaga yang diijinkan secara komersil. Biasanya untuk aplikasi2 militer atau industri bisa mendapatkan tenaga yang lebih besar. Memperbandingkan berbagai teknologi penuai energi sering dilakukan, misalnya dengan satuan kepadatan tenaga(power density ) W/cm3. Walaupun kepadatan tenaga bisa dijadikan tolok ukur yang valid untuk melakukan perbandingan, tetapi tetap saja tidak bisa sepenuhnya jadi acuan karena tiap tipe penuai energi punya keunikan manfaat sendiri. Dalam hal Penuai energi gelombang radio contohnya, keunikkan mampu kontrolnya, ketidak tergantungan dari faktor waktu, cuaca dan lain-lain.(dipetik dan terjemah dari www.sensorsmag.com)

1 comment:

  1. Pilih radio yang batrenya irit,
    yang dibawa-bawa juga patut.
    lebih 2 tahun blog Sr.djo tak diupdate,
    jangan-jangan bloggernya semaput

    ReplyDelete